Sabtu, 03 Agustus 2013

me-RASA-kan hati dari sebuah PUISI


Hey Perasa, apa kabar? Ini kali kedua postinganku . kali ini aku mencoba untuk membuat sebuah puisi. Ya.. hanya puisi. Tugas kalian adalah Cuma nge-dapetin RASA yang ada di puisi yang resmi aku buat sendiri. Hehehe ga nyontek, ga njiplak, apalagi copas. Hihihi
Ada 2 puisi yang pengen aku share sama kalian para Perasa.
Nih puisinya…………

(Puisi Pertama)

RINAIMU.
Basahi lembah suram tak berpenghuni.
Uraikan kerikil tajam tak berpetuah.
Dan satu terdeteksi,
Turbulensiku meningkat kala mengingatmu.
Dengar, pejam, dan rasakan.
Aku bersenggama bersama waktu menuju relung terdalammu.
                                                       “jL-MSR-1”
(Puisi kedua)
BUALAN RASA.
Berikan aroma sensasi tersendiri.
Menikam tepat tuju naluri.
Asa menepis pupus sudah.
Biarkan lara bertahta dalam kastil tersembunyi.
Jika sudah terjadi, pernahkah terlintas untuk tak menginginkannya ?
                                         “jL-MSR-2”
Nah, mungkin cuma itu yang bisa aku post-in untuk kali ini. Tinggalin komentar kalian ya Perasa.
Semoga hidup kalian akan lebih indah dengan Rasa.           


Mengenal Rasa


Manusia Setengah Rasa

Kali ini, bahasa yang aku gunain lebih santai ya. J
Ada ga sih manusia yang memiliki setengah rasa? Jawabannya pasti ada. Manusianya adalah aku. Aku bangga memiliki setengah rasa. Itu berarti aku masih memiliki rasa, kan?. Dibandingkan mereka (manusia antah barantah) yang mungkin sama sekali ga memiliki rasa. Kenapa ga memiliki rasa?, Ya karena ga ada rasa. Rasanya mati mungkin. Istilah lainnya mati rasa. Atau emang mereka udah males punya rasa. Bisa juga, kan?.
Buat kalian yang membaca postingan ini. Berbanggalah jika saat ini kalian masih merasa memiliki rasa. Rasa itu UNIVERSAL. Luas tak terbatas. Bahkan rasa juga bisa tak berasa, iya kan?.

Balik lagi ke aku sendiri. Blog yang aku buat ini semata-mata Cuma pengen  meng-explore apa yang ada. Yang ada disini (bayangin aja ya kalo telunjukku lagi nunjuk pas didada). Disana ada rasa. Perasaan yang entah seperti apa aku harus bilang.

Sekarang, balik lagi ke mereka, manusia yang aku sebut berasal dari antah barantah. Kenapa mereka ga memiliki rasa? Jawabannya mungkin ada satu diantara, sebagian, atau bahkan semua yang aku pikirkan.

1.    Manusia yang MATI rasa.
Banyak hal yang menyebabkan mereka mati rasa. Satu diantara sekian banyak hal-nya adalah, rasa mereka mati bukan karena mereka sendiri, melainkan karena factor lain. Misal, rasanya sakit karena disakiti. Mungkin saja mereka ga bisa menahan rasa sakit pada rasanya itu kan, yang akhirnya mereka harus mewujudkan keinginan yang mereka sendiri ga mau. Hanya untuk menuntaskan rasa sakitnya.


2.   Manusia yang MALES punya rasa.
ga jauh-jauh, semua rasa itu punya denah lokasi strategis. Lokasinya ada di HATI. Semua berawal dan berakhir disana. Mereka yang udah males punya rasa, mungkin saja karena rasa yang mereka punya membosankan, kan?. Hanya itu dan Cuma seperti itu. Dan pada akhirnya mereka Lebih memilih untuk mempermainkan rasa mereka sendiri. Banyak hal untuk mempermainkan rasa. Diantaranya Mengkhianati, mengecewakan, menggabungkan banyak rasa menjadi satu, yang akhirnya rasa mereka menjadi ga jelas.

        Hanya dua alasan saja ya yang bisa aku jelasin dulu, factor mengapa mereka ga punya rasa. Kalau kalian masih bingung dengan postinganku diatas, baca aja berulangkali, semoga RASA dari kalimatnya bisa kalian ketahui. Terimakasih sudah membaca. Jadilah manusia yang masih memiliki rasa. tidak harus sempurna, setengah-pun sudah lebih dari cukup, toh daripada mereka yang ga punya rasa kan?.

                                                                        Salam Peka,
                                                                Manusia Setengah Rasa